A. PENGERTIAN MIKROSKOP
Mikroskop adalah alat bantu yang digunakan
untuk melihat dan mengamati benda-benda yang berukuran sangat kecil yang tidak
mampu dilihat dengan mata telanjang. Kata Mikroskop berasal dari bahasa latin,
yaitu “mikro” yang berarti kecil dan kata “scopein” yang berarti melihat. Benda
kecil dilihat dengan cara memperbesar ukuran bayangan benda tersebut hinga
berkali-kali lipat. Bayangan benda dapat dibesarkan 40 kali, 100 kali, 400
kali, bahkan 1000 kali, dan perbesaran yang mampu dijangkau semakin meningkat
seiring dengan perkembangan teknologi . Ilmu yang mempelajari objek-objek
berukuran sangat kecil dengan menggunakan mikroskop disebut Mikroskopi. Mikroskop
ditemukan oleh Anthony Van Leewenhoek, penemuan ini sangat membantu peneliti
dan ilmuan untuk mengamati objek mikroskopis.
B. FUNGSI MIKROSKOP
Mikroskop memiliki fungsi sebagai
berikut :
- Fungsi utamanya adalah untuk melihat dan mengamati objek dengan ukuran sangat kecil yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang
- Fungsi lainnya dari mikroskop tetap akan berakar pada fugsi utamanya, bedanya beberapa jenis mikroskop dibuat untuk fungsi yang lebih detail, contohnya ada jenis mikroskop yang dibuat hanya untuk mengamati satu jenis objek mikroskopis saja.
Intinya Fungsi mikroskop tetap untuk mengamati objek dengan ukuran sangat kecil (mikroskopis) yang tidak mampu dilihat dengan mata telanjang.
C. BAGIAN BAGIAN MIKROSKOP
Agar dapat menggunakan mikroskop kita
harus mengetahui bagian-bagiannya terlebih dahulu, untuk itu silahkan sahabat
menyimak penjelasan kami tentang bagian-bagian mikroskop ini.
Bagian Mikroskop terbagi menjadi
bagian Optik dan bagian Mekanik (Non-Optik)
Bagian-Bagian Optik
- Lensa Okuler, yaitu lensa yang terdapat di bagian ujung atas tabung pada gambar, pengamat melihat objek melalui lensa ini. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar kembali bayangan dari lensa objektif. Lensa okuler biasanya memiliki perbesaran 6, 10, atau 12 kali.
- Lensa Objektif, yaitu lensa yang dekat dengan objek. Biasanya terdapat 3 lensa objektif pada mikroskop, yaitu dengan perbesaran 10, 40, atau 100 kali. Saat menggunakan lensa objektif pengamat harus mengoleskan minyak emersi ke bagian objek, minyak emersi ini berfungsi sebagai pelumas dan untuk memperjelas bayangan benda, karena saat perbesaran 100 kali, letak lensa dengan objek yang diamati sangat dekat, bahkan kadang bersentuhan.
- Kondensor, yaitu bagian yang dapat diputar naik turun yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan memusatkannya ke objek.
- Diafragma, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk dan mengenai preparat.
- Cermin, yaitu bagian yang berfungsi untuk menerima dan mengarahkan cahaya yang diterima. Cermin mengarahkan cahaya dengan cara memantulkan cahaya tersebut.
Bagian-Bagian Mekanik (Non-Optik)
- Revolver, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif yang diinginkan.
- Tabung Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk menghubungkan lensa objekti dan lensa okuler mikroskop.
- Lengan Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat pengamat memegang mikroskop.
- Meja Benda, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat menempatkan objek yang akan diamati, pada meja benda terdapat penjepit objek, yang menjaga objek tetap ditempat yang diinginkan.
- Makrometer (pemutar kasar), yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tabung secara cepat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang diinginkan.
- Mikrometer (pemutar halus), yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tabung secara lambat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang diinginkan.
- Kaki Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi sebagai penyagga yang menjaga mikroskop tetap pada tempat yang diinginkan, dan juga untuk tempat memegang mikroskop saat mikroskop hendak dipindahkan.
C. MACAM-MACAM MIKROSKOP
Secara Umum berdasarkan sumber energi
yang dimanfaatkan terdapat dua jenis mikroskop, yaitu :
1. Mikroskop Cahaya
Sesuai dengan namanya, Mikroskop
cahaya adalah jenis mikroskop yang memanfaatkan cahaya sebagai sumber energi
agar dapat memperbesar bayangan objek. Mikroskop cahaya menggunakan lensa untuk
memusatkan cahaya pada objek yang akan diamati. Biasanya sekolah-sekolah di
Indonesia menggunakan Mikroskop cahaya untuk alat belajar. Sumber cahaya yang
dimanfaatkan bisa berasal dari cahaya matahari, bisa juga berasal dari cahaya
lampu. Biasanya mikroskop cahaya memiliki tiga lensa objektif dengan
masing-masing pembesaran lemah (4 atau 10 kali), sedang (40 kali), kuat
(100kali), dan lensa okuler pembesaran 10 kali. Jadi kebanyak mikroskop cahaya
memiliki pembesaran maksimum 1000 kali dari ukuran sebenarnya.
Mikroskop cahaya ada yang hanya
memiliki satu lensa okuler (monokuler) adapula yang memiliki dua lensa okuler
(binokuler). Mikroskop yang memiliki satu lensa okuler umumnya hanya mampu
melihat panjang dan lebar objek, sedangkan yang memiliki dua lensa okuler bisa
melihat objek secara 3 dimensi, yaitu panjang, lebar, dan tinggi objek.
Mikroskop Binokuler juga dikenal dengan nama Mikroskop Stereo.
Mikroskop Binokuler VS Monokuler |
2. Mikroskop Elektron
Mikroskop Elektron adalah jenis
mikroskop yang memanfaatkan elektron sebagai sumber energi untuk memperbesar
bayangan objek. Mikroskop Elektron menggunakan magnet sebagai pengganti lensa,
yang berguna untuk memusatkan sumber energi ke objek yang akan diamati. Mikroskop Elektron mampu memperbesar objek hingga
satu juta kali ukuran objek sebenarnya, dan seperti yang telah saya jelaskan
sebelumnya, kemampuan memperbesar objek ini akan terus berkembang seiring
kemajuan teknologi.
Mikroskop Elektron |
Ada dua jenis mikroskop elektron,
yaitu Mikroskop Transmisi Elektron (TEM)
yang cara kerja dengan menembuskan elektron terhadap objek, dan gambaran objek
terlihat pada layar.
Kemudian ada Mikroskop Elektron Scanning yang dapat menampilkan gambaran 3
dimensi dari objek dengan memberikan gambaran permukaan, jaringan, dan struktur
objek yang diamati.
0 komentar:
Posting Komentar