a. Suhu
Tiap
kenaikan suhu 10º C, kecepatan reaksi enzim menjadi dua kali lipat. Hal
ini berlaku dalam batas suhu yang wajar. Kenaikan suhu berhubungan
dengan meningkatnya energi kinetik pada molekul substrat dan enzim. Pada
suhu yang lebih tinggi, kecepatan molekul substrat meningkat. Sehingga,
pada saat bertubrukan dengan enzim, energi molekul substrat berkurang.
Hal ini memudahkan molekul substrat terikat pada sisi aktif enzim.
Peningkatan
suhu yang ekstrim dapat menyebabkan atom-atom penyusun enzim bergetar
sehingga ikatan hidrogen terputus dan enzim terdenaturasi. Denaturasi
adalah rusaknya bentuk tiga dimensi enzim dan menyebabkan enzim terlepas
dari substratnya. Hal ini, menyebabkan aktivitas enzim menurun,
denaturasi bersifat irreversible (tidak dapat balik). Setiap enzim
mempunyai suhu optimum, sebagian besar enzim manusia mempunyai suhu
optimum 37º C. Sebagian besar enzim tumbuhan mempunyai suhu optimum 25º
C.
b. pH (derajat keasaman)
Pada
umumnya, enzim intrasel bekerja efektif pada kisaran pH 7,0. Jika pH
dinaikkan atau diturunkan di luar pH optimumnya, maka aktivitas enzim
akan menurun dengan cepat. Tetapi, ada enzim yang memiliki pH optimum
sangat asam, seperti pepsin, dan agak basa, seperti amilase. Pepsin
memiliki pH optimum sekitar 2 (sangat asam). Sedangkan, amilase memiliki
pH optimum sekitar 7,5 (agak basa).
c. Inhibitor
Faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Enzim
Kerja enzim
dapat terhalang oleh zat lain. Zat yang dapat menghambat kerja enzim
disebut inhibitor. Zat penghambat atau inhibitor dapat menghambat kerja
enzim untuk sementara atau secara tetap. Inhibitor enzim dibagi menjadi
dua, yaitu inhibitor kompetitif dan inhibitor nonkompetitif.
1) Inhibitor kompetitif
Inhibitor
kompetitif adalah molekul penghambat yang bersaing dengan substrat untuk
mendapatkan sisi aktif enzim. Contohnya, sianida bersaing dengan
oksigen untuk mendapatkan hemoglobin dalam rantai respirasi terakhir.
Penghambatan inhibitor kompetitif bersifat sementara dan dapat diatasi
dengan cara menambah konsentrasi substrat.
2) Inhibitor nonkompetitif
Inhibitor
nonkompetitif adalah molekul penghambat enzim yang bekerja dengan cara
melekatkan diri pada luar sisi aktif enzim. Sehingga, bentuk enzim
berubah dan sisi aktif enzim tidak dapat berfungsi. Hal ini menyebabkan
substrat tidak dapat masuk ke sisi aktif enzim. Penghambatan inhibitor
nonkompetitif bersifat tetap dan tidak dapat dipengaruhi oleh
konsentrasi substrat.
Selain
inhibitor, terdapat juga aktivator yang mempengaruhi kerja enzim.
Aktivator merupakan molekul yang mempermudah enzim berikatan dengan
substratnya. Contohnya, ion klorida yang berperan dalam aktivitas
amilase dalam ludah.
0 komentar:
Posting Komentar