a. Letak kerajaan Kerajaan Tarumanegara
Berdasarkan
catatan dalam berbagai prasasti, Kerajaan Tarumanegara berdiri di Jawa
Barat pada akhir abad ke-5. Wilayah Tarumanegara meliputi hampir seluruh
Jawa Barat, tepatnya dari sekitar Banten, Jakarta sampai Cirebon.
b. Sumber sejarah Kerajaan Tarumanegara
Sumber-sumber sejarah yang membuktikan keberadaan Kerajaan Tarumanegara sebagai berikut.
1) Berita dari bangsa asing
Banyak
berita dari bangsa asing yang mengungkap adanya Kerajaan Tarumanegara.
Salah satu berita dari Claudius Ptolomeus. Dalam bukunya Geography, ahli
ilmu bumi Yunani Kuno ini menyebutkan bahwa di Timur Jauh ada sebuah
kota bernama Argyre yang terletak di ujung Pulau Iabadium (Jawadwipa =
Pulau Jelai = Pulau Jawa). Kata Argyre berarti perak, diduga yang
dimaksud adalah Merak yang terletak di sebelah barat Pulau Jawa.
Kabar
lainnya datang dari Gunawarman, seorang pendeta dari Kashmir yang
mengatakan bahwa agama yang dianut rakyat Taruma adalah Hindu. Berita
dari Cina yang dibawa Fa Hsien dalam perjalanannya kembali ke Cina dari
India menyebutkan bahwa rakyat di Ye-Po-Ti (Jawa = Taruma) sebagian
besar beragama Hindu, sebagian kecil beragama Buddha dan Kitters
(penyembah berhala).
Adapun berita dari Soui (Cina) menyebutkan bahwa pada tahun 528 dan 535 datang utusan dari Tolomo (Taruma) ke Cina.
2) Berita dari prasasti
Ada tujuh buah prasasti yang menjadi sumber sejarah keberadaan Tarumanegara.
a) Prasasti Ciaruteun (Ciampea, Bogor)
b) Prasasti Pasir Kaleangkak
c) Prasasti Kebon Kopi
d) Prasasti Tugu
e) Prasasti Pasir Awi
f) Prasasti Muara Cianten
g) Prasasti Cidangiang (Lebak)
Isi prasasti Tugu adalah yang terpanjang di antara semua peninggalan Purnawarman. Bunyinya:
"Dahulu
kali yang bernama Kali Chandrabhaga (= Kali Bekasi) digali oleh
Maharaja Yang Mulia yang mempunyai lengan yang kencang dan kuat, yakni
Raja Purnawarman. Setelah melewati istana baginda yang masyhur, kali itu
dialirkan ke laut.
Kemudian,
di dalam tahun ke-22 dari takhta baginda, Raja Purnawarman yang
berkilau karena kepandaian dan kebijaksanaannya serta menjadi panji
segala raja, memerintahkan pula menggali kali yang indah serta jernih
airnya, Kali Gomati namanya.
Kali ini mengalir di tengah-tengah
kediaman Sang Pendeta Nenekda Sang Purnawarman. Pekerjaan ini dimulai
pada hari yang baik, yakni pada tanggal 8 paro peteng bulan Phalguna dan
diakhiri pada hari tanggal 13 paro terang bulan Caitra. Galian itu
panjangnya 6.122 tumbak. Untuk itu, diadakan selamatan yang dilaksanakan
oleh para brahmana. Untuk selamatan itu, Raja Purnawarman mendharmakan
seribu ekor sapi".
Dari prasasti ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.
1. Purnawarman memerhatikan kemakmuran rakyatnya.
2. Kerajaan Tarumanegara bersifat agraris dan sudah memiliki sistem irigasi.
3. Masyarakatnya hidup teratur dengan gotong royong.
4. Agama yang dianut adalah Hindu, terbukti dari hewan yang digunakan untuk kurban adalah lembu.
c. Runtuhnya Kerajaan Tarumanegara
Pada
akhir abad ke-7, Tarumanegara tidak terdengar lagi kabar beritanya. Ada
kemungkinan kerajaan ini ditaklukkan oleh Sriwijaya. Kemungkinan ini
dapat kita ketahui dari sumber-sumber sejarah berikut.
1) Dalam prasasti Kota Kapur disebutkan bahwa pada tahun 686, Sriwijaya menghukum bumi Jawa karena tidak taat kepada Sriwijaya.
2) Sejak abad ke-7, Kerajaan Cina tidak pernah menyebut lagi adanya utusan yang datang dari dan ke Tarumanegara.
0 komentar:
Posting Komentar