1. Gangguan Metabolisme Karbohidrat
Gangguan
Metabolisme Karbohidrat dasar penyakit adalah defisiensi insulin gejala
klinis penyakit dari penyakit ini adalah Hiperglikemia, Glikosuria, hal
ini dapat diikuti gangguan sekunder metabolisme protein dan lemak bahkan
berakhir dengan kematian. Penyakit ini umunya terjadi pada usia 50-60
thn dan dapat diturunkan secara autosomal.
Gangguan
Metabolisme Karbohidrat dapat menyebabkan gangguan pada Pankreas,
seperempat penderita : pankreasnya normal, pada umumnya kerusakan pada
sel beta ringan maka tidak mungkin menimbulkan gangguan produksi
insulin. Bila ada Hialinisasi, Fibrosis, dan Vakoalisasi hidropik yang
sebenarnya merupakan penimbunan glikogen.
Jika sudah
menuju retina maka gangguan metabolisme karbohidrat juga dapat merusak
kerja mata, yaitu menyebabkan skelosis arteri retina yang disebut
retinitis diabetika. Geiala penyakit ini adalah perdarahan kecil-kecil
tidak teratur, pelebaran pembuluh darah retina dan berkeluk-keluk, serta
kapiler-kapiler membentuk mikroaneurisma.
2. Gangguan Metabolisme Protein.
Penyakit
akibat Defisiensi protein yaitu terjadi pada pemasukan protein kurang
sehingga kekurangan kalori, asam amino, mineral, dan faktor lipotropik.
Akibatnya terganggunya pertumbuhan tubuh, pemeliharaan jaringan tubuh,
pembentukkan zat anti dan serum protein akan terganggu.
Hal ini
menyebabkan penderita mudah terserang penyakit infeksi, perjalanan
infeksi berat, luka sukar sembuh dan mudah terserang penyakit hati
akibat kekurangan faktor lipotropik macam-macam penyakit defisiensi
protein antara lain adalah Hipoproteinemia, dapat disebabkan exkresi
protein darah berlebihan melalui air kemih, pembentukan albumin
terganggu spt pada penyakit hati, dan Absorpsi albumin berkurang akibat
kelaparan atau penyakit usus, juga pada penyakit ginjal
3. Gangguan Metabolisme Lemak
Kelebihan
lemak (Obesitas) meyababkan terjadi kalori didapat lebih besar dari pada
kalori yang dimetabolisme (hipometabolisme). Hal ini terjadi pada
hipopituitarisme dan hipotiroidisme. Kalori yg dibutuhkan menurun
sehinnga berat badan naik, meskipun diberi makan tidak berlebihan.
Lemak dapat ditimbun pada jaringan subkutis, jaringan retroperitoneum,
peritoneum, omentum, pericardium, pankreas. Obesitas dapat memperberat
hipertensi, diabetes, penyakit jantung.
Kelebihan
lemak disebut Hiperlipemia yaitu jumlah lipid darah total dan
kholesterol meningkat hal ini dapat terjadi pada Diabetes melitus tidak
diobati, Hipotiroidisme, Nefrosis lupoid, Penyakit hati, Sirhrosis
biliaris, Xantomatosa,
Hiperlipidemi, Hiperkholesterolemi. Penimbunan lemak terjadi di dinding
pembuluh darah dapat menyebabkan penyumbatan pada arteri atau disebut
arteriosklerosis.
Kekurangn
lemak dapat terjadi pada orang yang kelaparan, atau karena terjadi
gangguan penyerapan. Hal ini dapat menyebabkan tubuh terpaksa mengambil
kalori dari simpanannya karena intake kurang yang mula-mula dimobilisasi
: karbohidrat dan lemak, dan hanya pada keadaan gizi buruk akhirnya
protein diambil dari jaringan pada penyakit Whipple selain difisiensi
lemak, juga difisensi protein, karbohidrat dan vitamin.
0 komentar:
Posting Komentar