Pages

Selasa, 24 Maret 2015

CERPEN: GONE

Mobil hitam mengkilap terparkir di halaman. Tak berapa lama munculah sesosok gadis cantik beserta pengawalnya. Namanya you jung. Saat masuk ke halaman ia disambut beberapa pengawal dengan menunduk tanda hormat. Namun ada yang aneh di diri you jung pandangannya kosong. Oh astaga! Dia seorang buta!.
Jari jemarinya menekan tuts-tuts piano yang berada di depannya. Matanya melirik sedikit buku not not nada, namun sekilas pandangannya keluar jendela, gadis itu. Gadis itu menarik minatnya. Matanya tak bisa lepas dari gadis itu. Siapa dia?
Ia segera tersadar saat pelatih memukul bagian atas pianonya. Oh tuhan tolong bantu ia. Tak pernah ia merasa seperti ini.
Waktu latihan telah usai, xiumin merapihkan tempatnya latihan, ia merenggangkan tubuhnya. Tak sengaja ia menolehkan kepalanya ke belakang dan disanalah gadis itu! Gadis yang ia lihat di jendela tadi. Sedang berada di ruang tunggu.
Waktu tak bisa menunggu, segera ia menuju keluar ruangan namun saat itulah ia berpapasan dengan gadis itu, you jung. Seperti kejadian tadi. Ia tak bisa melepaskan pandangannya dari gadis itu. Saat ia melihat pelatihnya dan ingin bertanya pada gadis itu, pelatihnya hanya mendorongnya untuk segera keluar dan tidak menjawab pertanyaannya.
Esoknya xiumin kembali lagi latihan piano di tempat itu. Ia duduk di ruang tunggu. Namun samar-samar ia mendengar suara tuts piano yang ditekan terdengar. Ia menolehkan pandangan. Gadis itu sedang bermain piano. Dan.. Indah. Tapi pelatih gadis itu seperti tidak menyukai permainan pianonya. Mungkin karena terlalu kesal, pelatihnya akhirnya keluar dari ruangan itu. You jung membungkuk setelah tau permen yang ia ambil jatuh ke lantai, ia menenangkan pikirannya dengan makan permen setelah dimarahi oleh sang pelatih. Sementara itu xiumin yang melihat keanehan dari gadis itu sadar bahwa prasangkanya selama ini benar. Gadis itu buta.
You jung terus berlatih, ia tidak mau dimarahi pelatih lagi karena ini impiannya, samar ia mendengar ada suara langkah kaki mendekat ke arahnya dan merasakan seseorang duduk di sebelahnya lalu memainkan tuts tuts piano, you jung senang, siapapun tadi yang duduk di sebelahnya ia menyukainya, menyukai permainannya.
Pelatih datang seperti kebingungan karena you jung malah tersenyum sendiri, dan tanpa mereka berdua sadari xiumin berada di balik piano agar tidak ketahuan yang memainkan tuts tuts piano tadi adalah dirinya. Setelah merasa aman xiumin kembali duduk di sebelah gadis itu, namun dada kirinya terasa sakit dengan cepat ia mencari obat yang berada di sakunya dan meminumnya dengan cepat agar si gadis -you jung- tidak mengetahuinya. Namun, youjung mendapat firasat aneh dari gerak gerik xiumin, namun xiumin hanya menyangkalanya dan memberikan you jung sebutir permen,
Mulai dari situ, kisah keduanya semakin dekat. Bahkan xiumin mengajaknya ngobrol di taman dengan santainya. You jung penasaran dengan wajah xiumin yang sangat baik padanya. Dan xiumin membiarkan wajahnya diraba oleh you jung. Karena ia senang jika gadis ini senang. Xiumin menggenggam tangan youjung ke arah dadanya tepat di jantungnya. Seketika juga dadanya terasa nyeri, sakit. Seperti biasa xiumin mengambil obat penawar sakit jantungnya dari saku celananya. Namun sang pelatih yang tidak suka kedekatan mereka berdua. Menelpon pengawal you jung dan menjauhkan xiumin dari you jung saat itu juga, saat xiumin hendak menminum obat penawarn rasa sakitnya!. Xiumin dipaksa untik menjauhi youjung hinggaa obat penawarnya jatuh ke tanah. Dengan sigap xiumin ditarik menjauh, you jung mencarinya meraba ke seluruh arah, namun tidak ada apa-apa karena xiumin ditarik pergi menjauh dan you jung tidak tau itu.
Waktu semakin berjalan you jung tidak pernah bertemu xiumin lagi semenjak saat itu, permen nya pun sudah habis. Yang tersisa hanyalah obat penawarnya xiumin saja, sekarang ia merindukan xiumin. Ia berharap xiumin akan datang dan memainkan piano untuknya lagi. Ia menunggu. Entah sampai kapan.
Suara pintu terbuka menyeruak di telinga you jung.
“itu.. Itu xiumin!” batin youjung berteriak.
Ia memang benar, xiumin datang dan segera ke ruang tempat latihan piano, xiumin memainkan musik yang sama saat mereka pertama kali bertemu. Senyum merekah di bibir you jung. Xiumin memang benar benar datang. Ia bahagia air mata menggenang di pelupuk mata you jung. Belum selesai nada itu di mainkan tiba-tiba terdengar nada abstrak dari ruangan itu. Xiumin jatuh tersungkur di tuts tuts piano. You jung merasakan hatinya sakit perih amat sangat. Pelatih xiumin segera menggendong xiumin ke mobil. Dan sebenarnya xiumin telah.. Meninggal. Pelatih menyelesaikan nada yang belum sempat terselesaikan oleh xiumin tadi. Dan itu membuat you jung senang.
Cerpen Karangan: Sahira Fara Nabila
Facebook: Princess Sahira

0 komentar:

Posting Komentar

 

(c)2009 Gys!. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger