Pages

Selasa, 24 Maret 2015

CERPEN: WAYANG? NO OR YES?

Suatu pagi yang cerah di daerah Lost Angeles. Anak bernama Dania segera terbangun dari mimpi terakhirnya di Lost Angeles. Hari ini, Dania dan keluarga nya, akan pergi ke Indonesia.
“Good Morning, My Honey!” Sapa Mama Dania.
“Mama! Jangan buat aku semakin ingin mengeluh deh,” Dania menggerutu tiba-tiba.
“Loh? Mama kan hanya menyapa mu.” Balas mama tak paham.
“Aku suka bahasa itu mah! Sekarang, mama, papa, ngajak aku pindah ke Indonesia! Yang bahasanya udah pasti jelek banget!” Dania menggerutu sebal. Padahal, Indonesia itu negara asal nya lho!
“Dania. Kamu itu asli Indonesia!” mama membentak. Dania memang terlahir dari keluarga yang sangat cinta tanah air.
“Mama selalu bilang seperti itu!” Dania langsung ngambek dan membanting pintu kamar nya, Ckckkck.. Manja ya?.
Triiingg,.. Alarm Dania berbunyi, Dania membuka selimutnya dan berjalan ke lantai bawah. Ia melewati tangga dengan mata setengah terpejam.
“AAaaw..” Dania berteriak cukup kencang, mengkagetkan Seisi rumah, mama yang sedang menyiapkan sarapan di meja makan, segera tergopoh-gopoh menuju tangga.
“Dania?! Kamu kenapa, Honey?!” Mama tersentak melihat Dania jatuh dari tangga. Mama menuntun Dania ke ruang makan.
“Ini gara-gara mama! Sudah aku bilang kan, Indonesia jelek mah! Lihat! Aku jatuh.. Coba kalau kita masih di Lost Angeles, aku gak pernah jatuh!” Semprot Dania.
“Dania! Itu karena kamu berjalan sambil masih tertidur! Jangan salahkan Indonesia seperti itu! Indonesia ini tanah air mu!” Mama menasihati. Mama membuka ponselnya sebentar. “Oh ya, Dania.” Mama menghentikan ucapan nya, “Mama sudah memasukan kamu ke Sanggar Seni Budaya Wayang Kulit. Belajar memainkan wayang itu bagus lho! Disamping itu, kamu juga bisa mengenal Corak batik di sana!” Ucap mama semangat.
“What?! Aku?! Mau belajar WAYANG?!” Dania memuntahkan makanan yang sedang dikunyah nya. “Iwwhh mama! Bisa gak sih, cariin aku Exul yang lebih bermutu?! Kayak Cheers, Dance, CollorGard.. dan..” Sebelum Dania melanjutkan kata-kata nya, mama menyerbu nya.
“Dania! Justru ini bermutu! Apa manfaatnya kamu ikut Cheers? Hanya menari saja, Dance, Collorgard.. Sama saja!.. Kalau kamu ikut Exul Wayang, kamu bisa mengenal Indonesia!” Bantah mama Atas tuduhan Dania, bahwa Indonesia selalu jelek.
“Mom! Are you know?! I hate Indonesia Verry Much!” Dania berlari meninggalkan Meja makan. Ia mengurung diri di kamar, Dania tak ingin memasuki sekolah barunya.
Pada malam hari. Saat papa pulang, mama melaporkan semuanya pada papa.
Papa pun mengetuk pintu kamar Dania lembut, tapi karena tak ada jawaban, akhirnya papa mendobrak pintu kamar Dania. Dania tersentak kaget.
“Pa..Pa.. Papa.” Ucap Dania tercacah.
“Dania!” Ucap papa tegas. “Apa benar, kamu membentak mama tadi pagi? Apa benar kamu tidak mau sekolah, dan mengurung diri di kamar, hanya karena tidak mau masuk Sanggar Seni Budaya Wayang Kulit?!” Papa membentak Dania, sementara Dania ketakutan.
“Ee.. Ehumm.. I.. Iy..a..” Dania berucap ketakutan.
“DANIA!” papa berteriak keras. “Kenapa sih kamu benci sama Indonesia?! Indonesia itu gak seperti yang kamu Fikir kan! Indonesia itu, Indah! Banyak budaya nya! Hanya wajah-wajah Mudi seperti kamu ini, yang membawa keburukan bagi Bangsa ini!” papa berteriak Keras. Dania makin ketakutan.
“Papa jahat! Papa gak pernah ngerti Dania! Dania cuma mau tinggal Di Lost Angeles! Dania itu orang luar negeri pa! Dania lahir di Lost Angeles! Berarti, Dania Orang luar negeri pa!”
“Kamu jangan membantah Dania! Jangan sok tau kamu! Kami adalah keturunan Bangsa Indonesia, begitu pula kamu!” Bentak Mama. Dania tak menyangka Orangtua nya bisa berprilaku begitu padanya, karena, selama ini Dania merasa bebas tidak diawasi.
“Mereka jahat! Gak pernah ngerti aku gak mau ninggalin Lost Angeles!” Ucap Dania bersunggut sunggut.
Pagi itu, Dania bangun dengan muka kusut. Ia sangat sebal, hari ini harus berangkat ke sekolah yang menurutnya Norak itu.
“Bagaimana, bagus, kan, baju nya?” Tanya mama tersenyum.
“Bagus apa sih, ma? Ini tuh, J E L E K, bangeeeeet!” Ucap Dania sambil berpura-pura jijik pada baju nya.
“Sudahlah, ayo berangkat!” Singkir papa.
“Pa, pasti, anak-anak Indonesia dekil dan bau ya? Karena mereka kan gak pernah mandi!” Ejek Dania.
Papa membalas dengan masam. “Kamu jangan sombong, dan berkata seperti itu, Dania!”
Sesampai di sekolah,
“Wah,. Keren sekali mobilnya!” Seru teman-teman Dania yang memandang Mobil nan panjang milik Dania. Mobil Itu ber plat, D 4 NIA.
Norak banget sih! Lihat mobil begini saja sampai segitunya!, Batin Dania
Dania pun mencari kelas VI E3.
“Ini dia,” Ucap Dania memasuki kelasnya. Setelah pelajaran di mulai, Dania pun mengikuti pelajaran dengan malas.
Huh, hari ini, ada les wayang! Iih gak bagus banget deh! Biasanya, hari ini aku Nge Cheers sama Tanivsha, Janndhse, Chenneima, dan Galaxdy. Gerutu Dania..
Dania pun memasuki kelas wayang, dan mulai berlatih..
“Wah, Wayang seru juga..” Ucapnya..
Dari minggu keminggu. Dania semakin menyukai Wayang..
Dan, Dania juga sangat Cinta Indonesia..
Mama dan papa jadi lebih sayang dan menyukai Dania yang sekarang tak suka marah marah lagi.. dan gak manja lagi..
Cerpen Karangan: Arnetta Fasya Sayyidina
Blog: http://fasya-notediary.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar

 

(c)2009 Gys!. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger