Pages

Selasa, 24 Maret 2015

CERPEN: PERSAHABATAN YANG SEJATI

Sheila, Sintia dan Rosa adalah sahabat, mereka bersahabat sudah lama dan rumah mereka berdekatan. Di suatu sore pada waktu Sheila dan Sintia duduk di teras rumah Sintia, tiba-tiba Rosa datang dengan wajah yang murung “Hi… teman-teman!” Kata Rosa dengan wajah yang tak bersemangat.
“Hi Ros, kenapa wajahmu murung Ros?” Tanya Sheila.
“Hhhmmm… aku seminggu lagi akan pindah ke Makassar” Jawab Rosa.
“Ahh… jangan bercanda deh..” Kata Sheila.
“Dia tidak bercanda Shei, ibunya juga bilang itu tadi padaku, tapi aku lupa bilang tadi padamu” Kata Sintia.
“Terus rumahmu yang di Manado ini?” Tanya Sheila.
“Rumah ini akan dijual, lagi pula orang yang akan beli rumah ini sudah ketemuan. Kalian ingat nggak kemarin ada sekeluarga yang datang ke rumahku?, mereka itu yang akan beli rumah ini” Kata Rosa.
“Ros kamu itu teman yang baik, lagi pula kenapa kamu akan pindah?” Tanya Sheila.
“Orangtuaku dipindahkan kerja di sana” Kata Rosa.
“Tapi persahabatan kita?” Tanya Sintia.
“Kita akan tetap menjadi sahabat walaupun kita tidak bertemu” Jawab Rosa.
“Teman-teman gimana kalau sekarang kita bermain?” Ajak Sintia.
“Ayo” Jawab Rosa dan Sheila serentak.
Sementara mereka bermain terdengar suara “Rosa.. Ros… ayo siap-siap kita akan pergi ke rumah nenek” Ternyata itu suara ibunya Rosa.
“Maaf teman-teman aku harus pergi ke rumah nenekku sekarang”
Rosa pun pergi meninggalkan mereka.
Semakin dekat hari pindahnya Rosa dan Rosa pun semakin sibuk mengemasi barang-barangnya.
Seminggu berlalu dan tibalah hari itu. Sintia dan Sheila datang menghampiri Rosa. “Ros jadi kamu akan pergi ya sekarang?, hati-hati ya Ros semoga kamu bisa sampai dengan selamat” Kata Sintia dengan wajah yang tersenyum tipis.
“iya Ros..” tambah Sheila.
“Kamu akan tetep menjadi sahabat kami Ros walau pun kamu ada di jauh sana” Kata Sintia.
“Terima kasih ya teman-teman, kalian adalah sahabat yang baik dan kalian akan tetap menjadi sahabatku” Kata Rosa dengan wajah yang tersenyum. Mereka pun berpelukan.
Tiba-tiba terdengarlah suara “Ros ayo kita akan berangkat” Itu adalah suara Ayahnya Rosa. Rosa pun segera naik mobilnya. “Selamat tinggal teman-teman” Kata Rosa dengan wajah yang tersenyum.
“Selamat tinggal Ros” Jawab Sheila dan Sintia serentak.
Rosa pun pergi ke Makassar bersama keluarganya.
Cerpen Karangan: Brigita Nadya Eman
Facebook: Brigita Nadya Eman
Nama: Brigita Nadya Eman
Asal: Manado
Facebook: Brigita Nadya Eman

0 komentar:

Posting Komentar

 

(c)2009 Gys!. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger